A.017 Lilin Kecil
Kakiku bergerak semakin cepat hingga menyepak dedaunan kering sewaktu berlari melewatinya, menyusuri jalan pintas keluar kampung di antara pohon dan semak-semak dengan hanya diterangi cahaya bulan purnama. Sudah kedua kalinya dalam 6 bulan terakhir aku harus melewati jalan ini agar lebih cepat sampai di rumah. Istriku pasti sudah menunggu dengan cemas. Suara kentungan warga yang sedang meronda bertalu-talu diikuti suara gonggongan anjing yang sepertinya mulai kebingungan mengikutiku. Aku bisa merasakannya, sebentar lagi aku sampai di rumah. Segera setelah aku masuk lewat jalan khusus yang sudah disiapkan, istriku akan bergegas meniup lilin dan aku akan kembali lagi menjadi manusia.
oleh Bobby Nintendo
A.018 Sepuluh Pusingan
Kami berhenti pada pusingan kesepuluh. Sebab jadi waras dan menapaki aspal dengan langkah lurus sudah terlalu banyak membuat gila sehingga sore itu kami memutuskan memusingkan diri dengan berputar sepuluh kali sebelum melangkah pulang. Jarak rumah memang tak jauh, hanya sepelemparan batu yang mesti diayunkan kuat-kuat. Sepuluh meter, atau sepuluh kilometer jika kau cukup kuat.
Kami berhenti pada pusingan kesepuluh. Namun tampaknya ini masih terlalu mudah, sebab berjalan bengkok lebih tak memusingkan ketimbang berjalan lurus dalam keadaan sadar. Aku masih sanggup berjalan lebih jauh dari sekadar sepelemparan batu. Akan kukelilingi bumi yang datar ini. Mari berpusing sepuluh kali lagi.
oleh kezia?
A.019 duitduitduit
Hidup itu singkat,
sesingkat penis bujangan.
Jika kamu bergairah dalam berkehidupan,
mungkin terasa lebih panjang dan menyenangkan.
Umurmu dua puluhan sekarang.
Menafkahimu bukan lagi tanggungan orang tua.
Amat mulia orang tuamu masih membiayai kehidupan kamu,
sebut saja pengangguran terselubung.
Kamu mulai panik, menghitung biaya hidup nanti.
Manusia hidup butuh biaya, namanya biaya operasional manusia.
Kamu sangean dan renta, butuh wanita, perlu biaya mahar kawinan.
Sudah lama bermimpi membangun keluarga—butuh atap, dinding, dan kamar mandi dalam.
Biaya KPR rumah kompleks atau sewa apartemen?
Apa itu kaya raya? Harta berlimpah? Financial freedom?
Ternyata hidup saja serasa menggali liang lahat sendiri.
oleh bagerou
A.020 Meledaklah Kita
Kesadaran adalah jendela lusuh yang samar melihat keluar. Maka yang terjadi: kita melihat ke luar dan yang tampak hanyalah pantulan diri kita. Di saat kesadaran menjadi satu-satunya hal yang paling sulit didapat, kita menjadi perut bumi yang kapan saja bisa meledakkan ego ke segala penjuru. Perkecil lingkaran-mu untuk meminimalisir korban. Kita semua gunung yang telah didaki semaunya oleh waktu. Kita tidak sadar akan dendam yang bisa meletus kapan saja. Hanya kendali tak penuh yang ada pada kita, sebab kita bukan sepenuhnya milik kita. Sampai di sini aku tak tau aku yang mana yang mampu melihat potensi letusan itu.
oleh Fadlir Nyarmi
A.021 Pemuda dan Fiksasi Oral
Dengan sebatang kretek tersangkut di bibirku sebagai manifestasi tahap oral yang tak berhasil kulalui saat bocah dulu, aku mengamati odong-odong sepi pengunjung yang terus berputar tanpa henti diiringi lagu Enak Susunya. “Bangsat kau Freud”, ujarku dalam hati.
Tentu saja pencipta lagu tersebut sengaja menyelipkan inuendo seksual di dalamnya, namun orang-orang sudah lelah untuk peduli, dengan segala huru-hara yang diciptakan oleh Jokowi.
Sementara bila kau bertanya sedang apa aku bernestapa ria di sini, aku pun tidak tahu. Yang kutahu, saat ini Freud sedang berguling-guling dalam kuburnya diiringi lagu Enak Susunya. Yap, susu mama memang enak, Freud. Tiada tanding.
oleh Inashkairuy
A.022 Sukses Sebelum Umur 25
Got kumuh hanya diisi oleh keluarga tikus. Mereka berdecit nyaring, tak sadar bahwa manusia telah tewas dalam mimpi mereka. Lelaki di pinggir jalan mengamati mereka nanar, bergumam lirih, andai saja ia menjadi tikus mungkin saja kehidupannya akan jauh lebih baik. Menyeduh pembalut bekas dan menenggaknya berulang kali agaknya telah membikin ia merasa tak penuh.
“Kapan aku pulang, Tuhan?”
Baginya Tuhan adalah lelucon belaka, bahkan ia tak berhak menentukan nasibnya sendiri. Hidup terlalu pelik; kami dituntut untuk sukses sebelum umur 25, menikah dan punya anak, tinggal di rumah sendiri, punya mobil, properti, saham, timbunan emas, berlembar-lembar deposito.
“Ahhh, kontol!”
oleh nafila suri
A.023 Halo, Goblok!
Asik juga menjadi goblok, tak perlu menghiraukan kata orang-orang bangsat di sekelilingku, toh mereka juga menganggapku goblok. Jadi, sebenarnya yang goblok itu siapa sih? Aku? Kamu? Atau 7 miliar orang di muka Bumi ini? Sampai ngantuk aku memikirkannya. Jangankan untuk bertanya siapa yang goblok, mengapa aku goblok pun aku belum tahu jawaban pastinya. Tidak ada yang pintar. Semuanya goblok. Nikmati kegoblokan masing masing, maka kau akan bertahan didalam dunia yang menyulitkan ini, tapi jangan jadi orang jahat ya, karena lebih asik jadi orang goblok daripada orang jahat. Aku kan bodoh, jadi apakah kamu mau berteman denganku? Kurasa tidak.
oleh okewapi
A.024 Neraka Begitu Membosankan Tanpanya
Akan tetapi, kau juga bingung harus ke mana atau harus apa. Dia ada, di gigs yang berbeda, di gang gelap dengan tantangan pemuda harapan desa sebagai penjaga atau sekedar penimbul rasa takut. Dia ada, tak sengaja terperangkap di salah satu bilik pikiranmu yang terbuat dari sisa-sisa air liur yang bercampur sperma mubazir dan desahan yang terus menggema dengan semangat dalam ruang seluas 2 kali 3 meter. Dia ada, berayun dibalik lagu pop sendu yang kalian pilih untuk mendalami beberapa aksi.
Jam 4 nanti dia akan menyapa dan dirimu mulai merindukan neraka yang tidak membosankan.
oleh IBOKS
B.009 Istri Pak Presiden
Tentang orgasme yang terjadi secara tiba-tiba dan tanpa disadari saat membersihkan mobil. Beberapa survei mengenai produk pengharum serta alat-alat kebersihan untuk eksterior dan interior mobil tanpa sengaja menemukan fenomena tersebut di kalangan kelas menengah-atas yang sengaja meluangkan waktu untuk membersihkan sendiri mobil kesayangan mereka. Fenomena ini kian ramai mendapat perhatian publik setelah sebuah poli jiwa melaporkan kasus unik seorang manajer salah satu bank swasta yang melakukan penetrasi pada lubang knalpot Pajero Sport miliknya. Beberapa produsen mobil berinisiatif menarik produk mereka dan memodifikasinya sebelum melepasnya kembali ke pasar, memindahkan knalpot ke area yang lebih tersembunyi dan atau menyederhanakan desainnya.
B.010 Patung Kayu dan Zodiak
Potongan-potongan puzzle dari plastik, cendera mata dari berbagai tempat pariwisata, juga bermacam hadiah dari susu formula dan deterjen—tersebar luas, hampir di seluruh wilayah tersebut seolah jatuh dari langit. Ratusan juta barang-barang tersebut diproduksi setiap tahunnya meski sebagian besar orang tak pernah tahu pasti apa manfaatnya. Bergeming, semesta terus melanjutkan putarannya yang abadi. Arwah penasaran Munir, Marsinah, Udin, dan jutaan yang lain masih terus melayang di tepiannya. Saat jati diri seseorang menghilang, potongan terakhirnya berkilauan di ujung tergelap ruang hampa, bilangan-bilangan yang hilang di antara ratusan baris kode pemrograman, butir-butir pasir di ribuan pantai, makanan yang dikunyah selaksa mulut-mulut lapar.
B.011 Lelaki Jawa Muslim
Tak ada yang perlu diragukan, terdapat begitu banyak kesukaran hidup setelah inkarnasi sebelumnya yang disebabkan oleh keterbatasan pilihan rasial. Tentu saja, menilik berbagai kemalangan yang telah terjadi selama satu abad silam, seseorang bisa saja mengibaratkan kesemuanya sebagai sebuah pertunjukan spektakuler tari balet “Sintesa Hidrokarbon” dengan partisipasi audiens yang teramat meriah. Untungnya, pada kesempatan kali ini tak akan ada isu etnis yang diangkat ke permukaan hingga menyebabkan permasalahan pelik. Perlunya mobilisasi sosial yang masif dan kontinu serta profil kepribadian yang mudah diterima khalayak umum menjadikan hadirnya sosok lelaki dari Suku Jawa yang memeluk agama Islam sesuatu yang sangat esensial.
B.012 Roda-Roda Gila
Kecepatan tertinggi yang pernah diraih umat manusia menggunakan kendaraan darat adalah 1004,247 mil per jam. Rekor tersebut dipecahkan dengan kendaraan mesin beroda di sebuah bandar udara pada 5 Maret pertengahan dekade tujuh puluhan. Kendaraan sepanjang 8 meter lebih itu digerakkan dengan tiga mesin pesawat J-79, menghasilkan kekuatan setara 51.000 tenaga kuda. Perlu waktu sekitar lima tahun untuk menyelesaikan proyek ambisius tersebut, dana ribuan dolar digelontorkan pemerintah serta berbagai pihak swasta. Kendaraan itu hancur lebur pada percobaan kedua bersama pengendaranya, yang konon merupakan seorang veteran tentara angkatan udara, tanpa menyisakan petunjuk tentang nasib pengendara naas yang mengendalikannya.