BANTARAN: C.001-C.041
Gila juga, kami tak pernah menyangka Keluar dengan 98 Kata dapat berlanjut dengan seri keduanya, dengan lebih banyak kontributor yang berkenan mempercayakan tulisan mereka pula—setelah segala omong osong dan hal tak masuk akal yang kami berdua terus muntahkan di twitter, satu-satunya penghubung kami dengan dunia luar, dengan lingkungan daring berbahasa indonesia di luar pergaulan kami sehari-hari yang terlanjur menyempit karena keadaan.
Dekade kedua milenium ini akan segera berlalu dan banyak sekali hal-hal besar yang telah terjadi selama beberapa tahun belakangan; mungkin selama ini kesemuanya hanya lewat begitu saja, entah apa yang akan kita rasakan beberapa tahun ke depan tentang kesemua hal tersebut. Entah apakah kesemuanya tercermin dalam tulisan-tulisan yang dititipkan pada kami di kesempatan ini, kami pun tak yakin, mungkin dalam beberapa waktu ke depan takkan ada lagi yang mengunjungi tempat ini, mungkin saja neocities gulung tikar dan kami harus memindahkan semuanya ke suatu tempat, mungkin kami akan mati, mungkin kami sendiri yang akan lupa pada tempat ini, mungkin suatu saat nanti akan ada salah seorang kontributor yang kembali dan teringat pada segala macam hal yang telah terjadi, mungkin kelak seseorang akan ada seseorang yang tersesat kemari tanpa tahu omong kosong macam apa yang menanti mereka di sini, entahlah.
Sungguh kami merasa tak berhak berkomentar banyak mengenai apa pun yang kini tertinggal di sini, entah kualitas tulisannya atau hal apa saja yang mungkin ada dalam pikiran para kontributor yang tak kami kenali saat menulis dan mempercayakan tulisan mereka pada kami, sejauh ini kami hanya mampu menyesali segala bentuk keterbatasan kami yang belum bisa kami lampui untuk bisa menyajikan kesemuanya dengan lebih baik.
Terima kasih banyak kepada rekan-rekan yang telah mendukung terwujudnya volume kedua Keluar dengan 98 Kata khususnya para kontributor yang telah berkenan mempercayakan tulisannya untuk ditampilkan di sini. Semoga bisa menjadi pengingat, sekedar distraksi dari rutinitas menjemukan, tempat istirahat, atau apa pun. Selamat menyimak kesemuanya dan semoga berkenan.
YANG TURUT BERLARI
Yang telah berkenan mempercakan tulisannya di volume kedua:
Anon(s)
_nndp @nndp
Daniel Satrio mahasiswa teknik yang punya nilai A untuk mata kuliah bahasa, alias ndak guna @nokitron
djane
Ekstrimnihilis
Feira @d3rive
gugursepatu @gugursepatu
hamba alloh
ialabnatabongep balai pengobatan
indopesimis suram enthusiast
Irene budak dunia merangkap pemburu cuan yang sering kali terkagum pada mekanisme hidup manusia
Jaladara @Jaladr
Kami
Kenalannya Janet agak sedih sebenarnya melihat dia menangis sendirian di kamar
komo & belva @__ko_mo__
kuda @KudsSeeGhost
lanza_sagrada
Larksdal
masjoko
menyembahkucing saya bisa dikunjungi di Instagram @menyembahkucing
mboh sopo penggemar anime
Nadala Renada
patipadam maka sungguh, satu-satunya tugas bagi siapapun yang ingin menjadi Aku adalah bunuh diri @patipadam
prenatural_ @prenatural_
PisauDapur I am who I am, your approval isn't needed
Setaleen
sunanjagadamai penggemar kapri dan sepi
Konsep, penyuntingan, uji baca, serta penyajian dikerjakan berdua oleh pulasara_ dan helen.
Selamat jalan, semoga tersesat.