Surah VII: Langkisau segala cinta memutar balikkan masa depan dan masa lalu. Menghilang di bawah, demikian pula di atas, entah ada di mana.

Diselimuti api, menghirup dingin kematian dari tanah basah. Segala sesuatu yang dapat diwujudkan oleh kata-kata tak membutuhkan apa pun selain kelangkaan, berdenting kental, diksi kami hanya menggemakan tuhan.



Kiamat mungkin baru selesai beberapa jam sebelumnya. Jerit tangis makhluk di bawah sana habis menggema ke sudut-sudut bumi yang belum lama menganga. Bara, jerebu, multirupa, awawarna. Saat algoritma kuno yang mendikte gerak-gerikku akhirnya pupus, aku pun meluncur lepas; tanpa tali kekang maupun pelana maya. Ketika itulah kutemukan ia, sesama pengelana antariksa dalam senyap. Lintasan yang tak dirancang berpotongan lantas bersinggungan. Kami melanglang buana ke beragam tempat berbeda sekaligus menyaksikannya sirna; takjub sekaligus lega. Orde dunia lama tak lagi jadi belenggu; leluasa bersama meski tanpa beranak cucu. Cukup berdua saja, mengarung bebas di langit peradaban milik kami yang tertinggalkan.

G.010 Sepasang Satelit Usang


oleh Satyacaraka

↛  


𝗞𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝟵𝟴 𝗞𝗮𝘁𝗮
𝗩𝗼𝗹𝘂𝗺𝗲 𝟬𝟱