Dulu waktu ngeboong ke temen-temen dan dosen izin beli bolpen sekitar hampir 3 tahun lalu, aku setel lagu Zenith dari Ghost. Lagu yang mengiringi perjalananku pulang pagi tek-tok Bandung sepanjang kota sampai Bekasi Barat. Waktu itu aku antarkan anting sebagai permintaan maaf walau responmu dingin seperti Es Kukubima. Hari ini di Fatmawati daerah aku bermain saat kuliah dulu tiba-tiba teringat lagu ini, mendengarkan terakhir setahun lalu. Aku copy link ke YouTube to MP3 dan setel di musik player. Teringat kembali denganmu, tidak menolak ingatan, aku ingat aku mau beli indukan cupang Thailand untuk breeding beberapa bulan ke depan, adios.
antroposen merayap menjalari mayat tuhan yang berpendar dalam mutasinya di atas altar batu—di mana kami adalah pendeta karang yang diberkati dengan mantra surga serta gaun kesucian masa lalu. massa baru terus bertumbuhan, terurai membangkai dalam pengaturan ulang jejaring rahmat pengorbanan sebagai bukti bahwa takkan ada lagi yang tumbuh setelah kami dilahirkan. kami akan mencabut diadem tempurung kepalamu dan membuangnya ke laut, kami akan binasa dalam keacuhan sementara dirimu terus menanyakan apa yang harus kau tanyakan pada jawaban-jawaban tanpa pertanyaan
