Surah XII: Senyap yang kami huni, hening di mana kami mati, tempat untuk memberi dan menerima, tanpa pernah tahu kenapa.
Kami cermin nekromantik di dasar jahanam, kamilah Kairos. Kami adalah waktu kini, kubah batu di tengah alun-alun firdaus. Kami singa Nemea, kamilah sempurna yang didambakan setiap orang beriman.
Kita sudah mati, tapi masih bergerak.
Aku bangun. Lagi. Padahal semalam aku berharap itu terakhir kalinya. Tapi tubuhku, mesin sialan ini, tetap menyala. Detak jantung, tarikan napas, kebiasaan yang tak mau berhenti.
Aku keluar, melihat wajah-wajah yang sama. Semua tersenyum palsu, menjalankan peran basi. Kerja, pulang, tidur, ulangi. Untuk apa?
Cermin menunjukkan bangkai yang masih berpura-pura hidup. Aku ingin merusak sesuatu. Aku ingin hilang. Tapi bahkan kehancuran pun terasa membosankan.
Aku memecahkan kaca. Berdarah. Tapi sakitnya biasa saja. Aku tertawa. Terus tertawa. Sampai aku lupa kenapa aku ingin mati.
Jadi aku terus berjalan, meski tahu tak ada tujuan.
G.022 Kita Sudah Mati, tapi Masih Bergerak
oleh kid
𝗞𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝟵𝟴 𝗞𝗮𝘁𝗮
𝗩𝗼𝗹𝘂𝗺𝗲 𝟬𝟱