“Semesta sudah kuciptakan, jutaan nyawa kuhembuskan. Bahkan... hal yang tak mungkin mereka capai dengan keterbatasan ilmu dan pola pikir, sudah aku rangkai untuk ada.” Keluh-Nya.

“Kesuksesan nasib sebagian prakaryaku sudah aku gariskan, porak poranda perang yang mereka ciptakan dari benang kuning yang sudah aku petakan juga berakhir dengan fantastis, menimbulkan dendam tak berkesudahan sampai puluhan tahun. Normalnya, aku pasti sudah terhibur opera sabun yang aku buat, bukannya depresi akan lubang sepi yang aku rasakan jutaan tahun tanpa tahu siapa yang melahirkanku.” Lanjutnya.

“Kau kan, Tuhan.” Jawab Matahari, yang sialnya, hari ini menjadi tong sampah curahan hati sang Tuhan.


F.002 Opera Sabun
oleh norakneko


 






menara spiral terbentang dari ujung jari, membuka gulungan jaringan ikat yang membentuk dataran baru. berhentilah berusaha memahami segala sesuatu sampai setiap petunjuk di sekelilingmu terpana selamanya oleh ketiadaannya sendiri. hapus setiap kemungkinan dengan kebingungan dan menghilanglah sejauh mungkin dalam ketidakpercayaan sampai semua hal perlahan berubah menjadi kebenaran absolut dalam selaksa pertentangan