gemuruh pikiran tentang si gadis berponi dengan mata yang kecil dan kulit sawo matang, entah mengapa diri ini tak terima ingin sekali hancurkan kegilaan ini, bersembunyi dibalik raut wajah fiktif, berkabung dengan diri sendiri, aku benci gadis itu...

lalu apa lagi yang tersisa? hanya sesosok insan jalang yang jatuh cinta, tanpa sadarnya membuat jiwanya ditelan jurang...

hanya ada gadis, dan aku yang tidak berguna

aku hening memanjang dan melebar sedikit demi sedikit...

menambah renggang jarak tak kasat mata 

aku ingin pudar dengan sederhana, seperti simpul senyum manis dibibirmu

aku ingin pudar dengan sederhana, seperti mata yang tajam membunuhku


F.014 Dhey N.H Ⅱ
oleh ApatisGelap


 






seribu kontol, sore yang lembab, berguling telanjang di bawah roda perekonomian. potongan kulup mengikuti garis temporal toserba kengerian badaniah. balikkan setiap tatanan ontologis tanpa lagi menghiraukan batas antara pertanyaan dan jawaban, lumpuhlah dalam ketidakmampuan mengikuti perintah apa pun selain firasat buruk bahwa tak ada lagi yang bisa dirimu lakukan, bahwa kini kau telah jauh tersesat tanpa sedikit pun harapan