Pukul dua dini hari ibu bangun dari tidurnya yang tidak lelap. Kemudian ibu membasuh ujung kepala hingga ujung kakinya dengan air seadanya yang diambil susah payah dari sumber mata air yang jaraknya 1 kilometer dari petak tempat tinggal kami.
Ibu bersembahyang dengan khidmat juga melantunkan ayat-ayat suci. "Ampunilah dosa kami, berilah kami kesehatan, bukakan pintu rejeki untuk kami." Sayup-sayup kudengar do'a dari mulutnya.
Selepas sembahyang dan membaca kitab, ibu mulai merobek halaman demi halaman lalu menenggelamkannya dalam air panas. Air panas yang panasnya sepanas air mata yang turun di wajahnya.
"Bubur kertas lagi, Bu?" Tanyaku dengan setengah kantuk.
pasangan garis-garis paralel memanjang
segitiga bumi dan udara serta air dan api
sebuah piramida belerang antromorfik
penis kucing dalam kosmogram pribadi
pencernaan spermatozoa konstelasi leo
stumulasi oral timbal balik dalam peleburan sel kanker
piramida adalah enskripsi rasa kesepian yang tersembunyi dalam sunyi