"Ayo, mati malam ini!" Ujar Manto dan disahuti Kabul dengan, "Siapa takut?!" Seperti malam-malam sebelumnya setelah mabuk minuman keras dan obat penenang, Manto akan tancap gas dengan motor RX-king 96 kesayangannya dan Kabul memeluknya dari belakang. Mereka berdua sengaja tidak memakai helm, mengambil jalan lurus yang baru dibangun dari pusat ke ujung timur kota. Melewati tiap persimpangan yang ada dengan kecepatan tinggi, menghiraukan semua kendaraan dan teriakan kesal dari pengguna jalan lain. Lampu lalu lintas pun mereka anggap seperti lampu taman. "Hahaha..tidak pernah aku merasa sehidup ini!!" Teriak Kabul sesaat sebelum truk tronton menghantam mereka dari samping.
ketiadaan menggantung di udara, geometri ruangan menanggung beban kekosongan sementara waktu menggali lantai dan memakan remah yang tersisa dari hari ini. sakit yang ditelan dinding membelah rasa memiliki dan rumah pun bermetamorfosis menjadi kehilangan. terus pikirkan bagaimana orang-orang bersedia repot-repot melakukan segala sesuatu, kenapa bapak dan ibumu membawamu ke dunia, lalu capai kegalalan besar untuk mempercayai kembali segala sesuatu yang pernah kau yakini