Surah VI: Waktu, air mata di pelupuk kebenaran. Setetes dari sudut bibir cinta kasih, turun membasahi leher tuhan.

Kisut memayat, tubuh ini menelan kata-katanya sendiri. Berlimpah tanpa tujuan, mengumpulkan ular untuk cacing kuburan, kami terbaring di atas buaian batu emas. Meleleh menjadi, murni bak kebetulan yang mendengkurkan lelap.



Hidup ini bukan tentang apa dan mengapa, selain prasangka yang bersumber dari akal budi. Tidak ada orkestra yang mengiringi pelepasan. Hanya suara sendawa basi dari dunia yang terlalu sibuk mengunyah mimpi-mimpimu dan meludahkannya ke selokan. Kau pikir kau istimewa? Kau pikir dunia berutang sesuatu padamu? Dunia bahkan tak peduli cukup lama untuk meludahimu. Kau bangun pagi, menyikat gigi dengan kehampaan, meneguk kopi susu penderitaan, sesekali pergi pada kelas-kelas yoga ala borjuis, lalu berjalan ke tempat kerja seolah ada banyak yang peduli dengan eksistensimu. Berita buruknya? Memang tak ada yang peduli. Berita baiknya? Sungguh tak ada yang peduli denganmu

G.009 imajinasi


oleh saga

↛  


𝗞𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝟵𝟴 𝗞𝗮𝘁𝗮
𝗩𝗼𝗹𝘂𝗺𝗲 𝟬𝟱