Laut bergemuruh. Mencium bibir pantai dengan tsunami. Menumpahkan hasrat terliar pada rumah-rumah beton para tengkulak yang berpijak congkak mencengkram pasir. Para penyu berenang bahagia bersama para jasad yang cuman bisa mengapung pasrah. Matriks peradaban dihapus setengah seperti mana setengah populasi dilenyapkan statistik. Sebelum petaka berpamitan, doa-doa telah kau amankan di bawah meja-meja kasir. Tempat para bangkir menyusun siasat judi mereka dengan para buruh akhirat yang putus asa. Tak ada lagi tempat harap bergelantungan. Cuman ada kantor IMF (Iam Mother-Fucker) di Washington DC. Hidup konon perihal perjudian, batu nisan adalah celana dalam, kau selalu pulang kalah dan telanjang bulat.
segalanya berpendar mengabur
sebuah kubus melayang di tengah ruangan
mereka terus mengawasimu
siang malam, jatuh bangun
memegangi benda-benda tak terlihat
berteriak histeris tanpa sebab dan alasan