"Aku gigit tangannya dan lari secepatnya untuk bersembunyi di hutan selama berhari-hari" ujar Joni dengan penuh semangat. Tiap hari setelah Joni terbangun, seisi kamar sudah menunggu sambil menatapnya untuk bercerita. Hal itu memang jadi hiburan seisi kamar karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Joni pun dengan sukarela melakukannya walaupun tiap hari ia ceritakan hal yang sama, kadang sambil memperagakan adegan ceritanya. Seketika grendel pintu berbunyi, seseorang dengan seragam membukanya. Orang itu hanya melihat ke dalam kamar ukuran 2x3 untuk memeriksa Joni, lalu ia menyodorkan nampan berisi makanan "makan ini dan habiskan obatmu" ujarnya sambil menutup pintu.
tapi tuhan bukanlah sebuah nama
lepuh membengkak bernanah
dan kau masih saja mengenali tubuh
sebagai simbol serta otobiografi
tutup segala macam pengetahuan
dengan gelap sempurna pupil matamu