Telaten sekali ia merias wajahnya. Sambil tersenyum ia goreskan pensil di alisnya yang tebal mengikuti garis dan mengisinya pelan-pelan agar terlihat simetris, natural dan tidak mendominasi riasan matanya.
"Semua mesti on point." Katanya dalam hati.
Glitter di tubuhnya menyala terkena cahaya ringlight. Kamera handphone-nya sudah menunjukan warna merah dan tersambung dengan internet. Terakhir, Ia masukan buttplug dengan aksen buntut serigala ke lubang buritnya. Sekarang Marwan sudah siap. Dengan sigap ia berbalik badan dan menggeser jaket serta helm proyek dari jangkauan kamera.
"Kangen aku gak beb?" Ucapnya seksi sambil menoleh ke kamera, menyapa penggemarnya yang sudah tidak sabar menunggu.
sembunyikan kepedihan nasib buruk dalam buku harian yang kau tulis dengan darah
ledakkan gaungnya dengan kepolosan di anus hutan saat cemara-cemara memberimu felatio
biarkan sistema jiwa ragamu terpapar wabah sifilis yang mustahil dijelaskan