Andai jiwaku bisa terbebas dari penjara yang bernama tubuh, mungkin hal pertama yang ingin kulakukan adalah berlarian mengelilingi cincin Saturnus, kemudian menari-nari di setiap tingkatan langit, tak berhenti. kuingin berlari, berterbangan, menari hingga satu mahayuga penuh, dan kemudian melihat dan menikmati detik detik kehancuran alam semesta dan manusia yang mungkin jeritan setiap manusia yang ketakutan, meminta tolong, dan kesakitan akan terdengar hingga satyaloka. Dan mungkin kemudian dari satyaloka akan terdengar suara yang begitu keras menggelegar "HAI MANUSIA, INILAH YANG KALIAN TUNGGU-TUNGGU KALIYUGA TELAH DATANG MENEPATI JANJINYA, HADAPILAH! BUKANKAH KALIAN MENJADIKAN KEHANCURAN DAN KEMATIAN SEBAGAI CARA KALIAN HIDUP?!"


F.040 Teriakan brahma
oleh ZUHDAN


 






laut luas sehitam antrasit, pantai terjal tanpa secercah cahaya. dalam gua-gua yang dijaga deretan gunung berapi, di seberang teluk masa lampau, dunia kita membuka satu jalan terakhir menuju tempat asing di mana setiap kenyataan menemui akhir mereka. bulir-bulir waktu tersebar berserakan di atas batuan tanah abadi, di antara kota-kota di mana menara jam nyalang berbinar menentukan takdir dengan jarum berapi. buka tempurung kepalamu sebagaimana kilat menyambar batu yang dihantui rasa heran dan nikmatilah kemuliaan rasa cemas serta ketidakpastian